Penulis menyampaikan syukur kepada Allah SWT, atas petunjuk dan kekuatan yang diberikan sehingga makalah yang membahas “ACCUMULATOR/ACCU (AKI)” yang sederhana ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan hasil penelitian ini penulis susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing, disamping itu dapat membiasakan diri dalam meneliti dan menulis makalah serta dapat melatih untuk meningkatkan motivasi belajar dan juga dapat mendorong kita untuk lebih maju dalam berprestasi.
Apa yang diuraikan ini sebagai ungkapan pengalaman penulis melalui membaca, melihat, dan mendengar berita, baik di media elektro maupun media cetak. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi diri kami sebagai penulis, dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tentu saja tulisan ini tidak lepas dari kekurangan baik susunan katanya maupun sajiannya, untuk itu penulis tetap menerima saran dan keritik dari siapapun demi perbaikan.
Akhirnya atas segala perhatian penulis menyampaikan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................ i BAB I
PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 1
C. Manfaat .............................................................................. 1
BAB II
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 1
C. Manfaat .............................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................... 2
A. Sejarah Aki (accumulator)................................................... 2
B. Pengertian Aki ( accumulator)............................................ 3
C. Jenis-jenis Aki (accumulator).............................................. 4
D. Komponen Aki (accumulator)............................................. 5
E. Reaksi Redoks pada Aki …………………………………6
F. Manfaaat Aki……………………………………………..8
G. Tips Merawat Aki………………………………………..9
A. Sejarah Aki (accumulator)................................................... 2
B. Pengertian Aki ( accumulator)............................................ 3
C. Jenis-jenis Aki (accumulator).............................................. 4
D. Komponen Aki (accumulator)............................................. 5
E. Reaksi Redoks pada Aki …………………………………6
F. Manfaaat Aki……………………………………………..8
G. Tips Merawat Aki………………………………………..9
BAB III
PENUTUP................................................................................ 11
A. Kesimpulan......................................................................... 11
B. Kritik Dan Saran................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik digunakan luas hampir di seluruh aspek kehidupan oleh karenanya memegang peran penting didunia teknik. Kelemahan energi listrik yang sangat prinsip terletak pada fakta bahwa proses pembentukan dan penggunaan (generate & consume) energi listrik biasanya berbanding lurus, pada saat yang bersamaan. Kita tidak bisa memproduksi lalu menyimpan energi listrik begitu saja dengan alat yang sederhana. Sudah menjadi hukumnya bahwa energi listrik yang kita gunakan harus berasal langsung dari sumbernya. Dalam volume yang sedikit, energi listrik bisa disimpan dalam sebuah kapasitor dan hanya dapat digunakan terbatas untuk menyuplai daya pada peralatan yang membutuhkan energi listrik yang kecil pula.
Untuk disimpan dalam skala yang lebih besar, energi listrik pertama-tama harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk energi yang lain. Pengetahuan tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas "menyimpan" listrik agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda-beda sesuai kebutuhan, serta dapat dipindah-pindahkan. Dalam elektrokimia terdapat reaksi redoks yang dapat menimbulkan arus listrik. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan nama akumulator/accu (aki) yang sering digunakan pada kendaran seperti mobil dan motor. Maka dalam hal ini penulis akan mengulas lebih dalam mengenai reaksi redoks pada aki.
B. Rumusan Masalah
1. apakah itu aki/ accu (accumulator) ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengulas lebih dalam mengenai Accumulator/Accu (Aki)
D. Manfaat Makalah
1. Menambah wawasan penulis dalam menyusun makalah
2. Mengetahui lebih dalam tentang aki (accumulator )
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Aki (accumulator)
A. Kesimpulan......................................................................... 11
B. Kritik Dan Saran................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik digunakan luas hampir di seluruh aspek kehidupan oleh karenanya memegang peran penting didunia teknik. Kelemahan energi listrik yang sangat prinsip terletak pada fakta bahwa proses pembentukan dan penggunaan (generate & consume) energi listrik biasanya berbanding lurus, pada saat yang bersamaan. Kita tidak bisa memproduksi lalu menyimpan energi listrik begitu saja dengan alat yang sederhana. Sudah menjadi hukumnya bahwa energi listrik yang kita gunakan harus berasal langsung dari sumbernya. Dalam volume yang sedikit, energi listrik bisa disimpan dalam sebuah kapasitor dan hanya dapat digunakan terbatas untuk menyuplai daya pada peralatan yang membutuhkan energi listrik yang kecil pula.
Untuk disimpan dalam skala yang lebih besar, energi listrik pertama-tama harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk energi yang lain. Pengetahuan tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas "menyimpan" listrik agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda-beda sesuai kebutuhan, serta dapat dipindah-pindahkan. Dalam elektrokimia terdapat reaksi redoks yang dapat menimbulkan arus listrik. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan nama akumulator/accu (aki) yang sering digunakan pada kendaran seperti mobil dan motor. Maka dalam hal ini penulis akan mengulas lebih dalam mengenai reaksi redoks pada aki.
B. Rumusan Masalah
1. apakah itu aki/ accu (accumulator) ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengulas lebih dalam mengenai Accumulator/Accu (Aki)
D. Manfaat Makalah
1. Menambah wawasan penulis dalam menyusun makalah
2. Mengetahui lebih dalam tentang aki (accumulator )
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Aki (accumulator)
Aki ditemukan oleh ahli fisika dari Prancis bernama Gaston Plante pada
tahun 1859. Saat ini terdapat 3 jenis aki yakni aki basah, aki
hybrid & aki kering. Aki basah banyak digunakan oleh mobil &
motor. Salah satu ciri dari aki jenis ini adalah adanya lubang2 tempat
pengisian air aki. Keunggulan dari aki basah yakni harganya terjangkau.
Sedangkan kelemahannya adalah tingkat penguapannya tinggi. Oleh karena itu kendaraan
yang menggunakan jenis aki basah kudu rutin memeriksa ketinggian permukaan air
aki. Gunakan air suling untuk menambah cairan pada aki. Kondisi
permukaan air yang berada di bawah garis lower serta salah
menuangkan cairan ketika menambah cairan aki (seperti aki zuur, air
ledeng) membuat aki cepat rusak.
Kemudian adalah aki hybrid. Aki jenis ini mirip dengan aki basah hanya
saja material sel2nya lebih bagus dibandingkan dengan aki basah karena
menggunakan lapisan anti penguapan. Boleh dikata aki hybrid lebih
mudah perawatannya dibandingkan dengan aki basah konvensional.Dan terakhir adalah aki kering. Istilah kering muncul karena
aki tipe ini tidak memiliki lubang pengisian air aki. Berhubung tidak
ada lubangnya, maka banyak orang bilang aki ini kering, gak pake air
aki. Hal ini kurang tepat karena aki tipe ini tetaplah basah hanya
saja sudah tidak menggunakan media air aki lagi tapi menggunakan gel2 di
dalamnya. Nah aki jenis ini lebih tepat disebut aki maintenance
free (MF). Salah satu keunggulan dari aki MF adalah tingkat
penguapannya sangat rendah sehingga boleh dibilang relatif tidak memerlukan
perawatan. Selain itu aki MF bisa diletakkan berdiri ato tidur. Dengan berbagai
kelebihannya aki MF dibanderol paling mahal dibandingkan dengan aki basah
& aki hybrid.
B. Pengertian Aki (accumulator)
Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbale sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.Ketika aki dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapat pada anode (redquksi) dan katode (oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara anode dan katode tidak ada beda potensial, artinya aki menjadi kosong.Supaya aki dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik kea rah yang berlawanan dengan arus listrik yang dikeluarkan aki itu. Ketika aki diisi akan terjadi pengumpulan muatan listrik.Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam disebut tenaga aki. Pada kenyataannya, pemakaian aki tidak dapat mengeluarkan seluruh energy yang tersimpan aki itu. Oleh karenanya, aki mempunyai rendemen atau efisiensi.B. Pengertian Aki (accumulator)
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang
dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia.
Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di
Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai
"baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat
mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.
Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accu yang
banyak digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). Accu jenis
ini komponennya merupakan gabungan dari beberapa lempengan timbal
(Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang direndam
dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat (H2SO4) dan
65% air (H2O). Accu mobil pada umumnya
menyediakan tegangan sebesar 12 volt. Tegangan ini didapat dengan cara
menghubungkan enam sel galvanik. Accutidak lagi bisa
menyimpan arus listrik, berarti Accu sudah mulai rusak (soak).
Biasanya ditandai dengan bunyi klakson yang melemah, lampu tidak terang, waktu
starter mesin jadi lebih panjang, bahkan tidak lagi bisa menggerakkan starter.
secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1 volt, jadi apabila di charge penuh,
akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.
Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang
men-simulasikan besar beban yang masih mampu diterima oleh accu, atau dengan
cara sederhana dengan menggunakan Battery Hydrometer. Cara penggunaan
Hydrometer adalah dengan mencelupkan ujung alat ini pada air Accu, kemudian
menyedotnya.
Pada saat Accu disetrum (recharge), cairan elektrolit
akan bereaksi dengan material pada lempengan, dan merubah permukaannya
menjadi lead sulphate. Pada saat Accu digunakan (discharge),
akan terjadi reaksi terbalik, yaitu lead sulphate akan kembali
berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead.
Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi
proses ini tidaklah sempurna, karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama,
lapisan deposit Sulfat akan semakin tebal dan akan mengurangi
performanya. Pada ketebalan tertentu, deposit ini akan membuat accu tidak lagi
bisa recharge, dan accu harus diganti.
Accu atau aki (accumulattor) merupakan salah satu komponen penting pada
kendaraan bermotor, mobil, motor ataupun generator listrik yang dilengkapi
dengan dinamo stater. Selain menggerakkan motor starter dan sumber tenaga
penerangan lampu kendaraan di malam hari, aki juga penyimpan listrik dan
penstabil tegangan serta arus listrik kendaraan.
Beragam jenis Aki dan Oli orisinil tersedia di Kauzai Oto, harga
kompetitif dan layanan prima Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di
pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih
detail lagi jenis - jenis aki sebagai berikut :
· Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang
berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan
penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat
penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki .
Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api.
Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama.
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api.
Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama.
· Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan
low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki
performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
· Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis
ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat
penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional.
· Accu Bebas
Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga
dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi
ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya
terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
· Accu Sealed ( aki
tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring
berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup
rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat
elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.Karena sel
terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang
jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia
memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu
melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama. kemasannya yang tertutup
rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa
khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini
tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan
jika ia diletakkan di ruang mesin.
· Kotak aki :
Berfungsi sebagai rumah atau wadah dari komponen aki yang terdiri
atas cairan aki, pelat positif dan pelat negatif berikut
separatornya.
· Tutup aki: Berada
di atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang pengisian air aki ke dalam
wadahnya. Sehingga aki tidak mudah tumpah. Di aki kering tertentu tidak
ada komponen ini. Kalaupun ada tidak boleh dibuka.
· Lubang ventilasi :
Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada slangnya. Berfungsi untuk
memisahkan gas hydrogen dari asam sulfat serta sebagai saluran penguapan air
aki. Sedang tipe MF, gas hydrogen dikondisikan lagi menjadi cairan sehingga
tidak dibutuhkan lubang ventilasi.
· Pelat logam:
Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif dibuat dari logam
timbel preoksida (PbO2). Sedangkan pelat negatif hanya dibuat dari logam timbel
(Pb).
· Air
aki: Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4).
· Separator:
Berada di antara pelat positif dan negatif, separator bertugas untuk memisahkan
atau menyekat pelat positif dan negatif agar tidak saling bersinggungan yang
dapat menimbulkan short alias hubungan arus pendek.
· Sel: Adalah
ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi cairan aki, pelat positif
dan negatif berikut seperatornya.
· Terminal
aki: Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan ujung dari rangkaian
pelat-pelat yang nantinya dihubungkan ke beban arus macam lampu dan lainnya.
Bagian ini terdiri dari terminal.
E. Reaksi Redoks Pada Aki
ACCU(mulator) atau sering disebut aki , adalah salah satu komponen utama
dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk
dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki
mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat
beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui.
Aki untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan
untuk motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga
yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus
untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan
rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati kembali
(recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.
Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari
proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri
dan elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang
menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda
positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka
elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan
pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer
dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry
cells).
Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik
(ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan
elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat
membangkitkan ggl yang lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya (kelak
disebut elemen Volta).
Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan dan penggunaan elemen
sekunder. Elemen sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum
digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum
dikenal dengan istilah ‘disetrum’). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer,
elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih
dikenal dengan aki . Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang
reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan
proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung
proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat
diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia
(charging). Jenis aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal. Secara
fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan
asam sulfat encer (H2S04). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau
bejana aki yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat
dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan
timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif.
Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk
tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai
isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki dapat dibagi
menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan dan dimuati kembali atau
‘disetrum’.
Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi
dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan
negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan
satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua
elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal
dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen
membentuk molekul air (H2O).
Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida
(sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni
(sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di
antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi
secara kimia dinyatakan sebagai berikut :
Pb(s) + HSO4–(aq) →PbSO4(s) + H+(aq) + 2e– (anode)
PbO2(s) + 3H+(aq) + HSO4–(aq) + 2e–→PbSO4(s) + 2H2O(l) (katode)Pb(s) + HSO4–(aq) →PbSO4(s) + H+(aq) + 2e– (anode)
Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan
(discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit
karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat
lemah untuk pemakaian praktis.Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki
melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak
dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan
memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat
discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion
hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng
negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu
dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi kimia yang
terjadi adalah :
2PbS04 + 2H20 —->PbO2 + Pb + 2H2S02
E. Manfaat Aki
· Alat untuk menghimpun tenaga listrik (dipakai pada mesin mobil dsb)
· Penghasil dan penyimpan daya listrik hasil reaksi kimia
· Peranti untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga kimia atau sebaliknya
F. TIPS MERAWAT AKI
Meski memiliki fungsi yang sangat vital, kadang perawatan aki kurang diperhatikan. Kurangnya perawatan terhadap komponen ini, tentu saja dapat menimbulkan masalah terhadap kinerja aki , salah satunya akan berakibat lebih pendeknya usia pakai aki dari yang seharusnya. Berikut adalah tips perawatan aki agar dapat bekerja secara optimal dan tentu saja tidak mudah rusak.
1. Matikan Komponen Kelistrikan Ketika Mesin Mati
Selesai berkendara, matikan dulu komponen kelistrikan sebelum mematikan
mesin, agar muatan listrik pada aki tidak berkurang, dan saat dihidupkan
kembali, beban aki mampu memenuhi kebutuhan sistem starter.
2. Panaskan Mesin Kendaraan
Kendaraan yang jarang digunakan dapat memperpendek umur aki . untuk
kendaraan yang jarang digunakan sebaiknya secara rutin memanaskan mesin
secukupnya atau dapat pula melepas terminal negatif aki .
3. Periksa level air aki
permukaan air aki harus dipertahankan antara batas atas dan batas bawah,
oleh karena itu perlu diperiksa secara rutin minimal satu bulan sekali. Jika
air yang terdapat dalam aki berada di bawah batas bawah (lower level yang
tertera dalam kemasan aki ), sementara aki tersebut terus digunakan maka hal
ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan aki . Pengisian yang melewati batas
atas (berlebihan), airnya bisa meluap dan merusak bagian kendaraan. Untuk
menambah air aki yang berkurang, gunakan air aki biasa, jangan menggunakan accu
zuur, karena accu zuur hanya digunakan untuk aki baru yang belum dipakai.
Catatan: air aki biasa = air murni/air suling; accu zuur = campuran air murni dan sulfat(H2SO4).
Catatan: air aki biasa = air murni/air suling; accu zuur = campuran air murni dan sulfat(H2SO4).
4. Periksa Terminal Aki
Kondisi kendor dan karat pada terminal aki dapat mengakibatkan aliran arus
listrik tidak sempurna, hingga dapat menimbulkan ledakan pada aki akibat
percikan api pada bagian sambungan. Jika sambungan dengan terminal kendor
tinggal dikuatkan saja, namun jika dipermukaan terminal aki kotor atau berkarat
maka harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat.
5. Periksa Pengikat Aki
Pastikan aki diikat dengan kuat atau posisinya tidak bergeser bila mobil
berjalan. Aki yang sering terguncang umurnya menjadi lebih pendek. Namun jangan
terlalu kencang, karena akan mengakibatakan kerusakan fisik (pecah/retak) pada
badan aki itu sendiri..
6. Periksa Apakah Terdapat Kebocoran Aki
Berhati-hati pada area yang ditemukan kebocoran dari bagian badan aki ,
segera keringkan dan bersihkan area tersebut dan kuatkan penutup sumbat pada
aki . Apabila terjadi kebocoran dari aki badan, segera ganti aki dengan yang
baru.
7. Periksa Berat Jenis Aki
Jika aki telah diisi ulang, cek berat aki dengan menggunakan hydrometer
(biasanya terdapat di bengkel-bengkel). Jika berat jenisnya di bawah ukuran
dari aki tersebut, gantilah aki tersebut dengan aki yang baru.
8. Pemasangan dan Pelepasan Aki
Untuk pemasangan aki , pastikan tidak ada benda-benda asing dalam kondisi
mati. Pada saat melepaskan kabel, maka lepaskan terlebih dahulu kabel negatif
baru kemudian kabel positif.Untuk memastikan kondisi aki anda, selalu lakukan
servis berkala di bengkel resmi Toyota. bengkel Toyota akan merawat dan
melakukan pengecekan aki dengan seksama dengan peralatan aki tester yang
canggih. Jika Aki anda sudah aus , gantilah dengan TGB (Toyota Genuine
Battery), aki yang diproduksi khusus kendaran Toyota.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik.
B. Saran
Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator :
DAFTAR PUSTAKA
Ø Purba M, 2006. KIMIA 3. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Ø Situs Internet:
Ø http://www.inverterplus.com/2010/04/tips-merawat-aki-mobil.html
Ø http://www.indobatt.com/in/smart.php
Ø http://www.gs.astra.co.id/ina/library/5konstruksiaki.htm
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik.
2. Terdapat reaksi redoks yang
terjadi pada aki
3. Aki memiliki berbegai jenis
dan bermanfaat dalam menyimpan energi listrik
4. Terdapat berbagai cara yang
digunakan dalam merawat aki.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator :
- Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
- Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
- Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
- Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru.
- Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah berumur, penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran bahan karet di atas Accu.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Purba M, 2006. KIMIA 3. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Ø Situs Internet:
Ø http://www.inverterplus.com/2010/04/tips-merawat-aki-mobil.html
Ø http://www.indobatt.com/in/smart.php
Ø http://www.gs.astra.co.id/ina/library/5konstruksiaki.htm
"SALAM
HANGAT"
0 komentar:
Post a Comment
Gunakanlah tata bahasa yang baik