Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog "SCHIPAEY".Blog ini saya buat untuk keperluan anda yang bermain Point Blank dan yang lainnya. Saya berharap Anda sering datang kembali. Jika anda mengalami kesulitan ketika berada di blog saya ini, saya harap anda bisa memberikan sebuah SARAN di "KOMENTAR"... ||~~saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung~~||

Sekilas Tentang Saya

|| "Pengetahuan adalah kekuatan. Mendidik diri sendiri dan kemudian mendidik orang lain. Kesadaran adalah kunci untuk Berubah" ||

SlideShow


>>>> ATTENTION !!! <<<<

Showing posts with label Makalah. Show all posts
Showing posts with label Makalah. Show all posts
0

Makalah Adiwiyata

Tema : Linkungan

KATA PENGANTAR

Penulis menyampaikan syukur kepada Allah SWT, atas petunjuk dan kekuatan yang diberikan sehingga makalah yang membahas “LINGKUNGAN” yang sederhana ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan hasil penelitian ini penulis susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing, disamping itu dapat membiasakan diri dalam meneliti dan menulis makalah serta dapat melatih untuk meningkatkan motivasi belajar dan juga dapat mendorong kita untuk lebih maju dalam berprestasi.

Apa yang diuraikan ini sebagai ungkapan pengalaman penulis melalui membaca, melihat, dan mendengar berita, baik di media elektro maupun media cetak. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi diri kami sebagai penulis, dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tentu saja tulisan ini tidak lepas dari kekurangan baik susunan katanya maupun sajiannya, untuk itu penulis tetap menerima saran dan keritik dari siapapun demi perbaikan.

Akhirnya atas segala perhatian penulis menyampaikan terima kasih.

Medan, 26 July 2015



    Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Maraknya isu tentang pemanasan global, menjadikan banyak orang di seluruh lapisan dunia bergerak untuk mencegah agar hale tersebut tidak benar – benar terjadi. Menipisnya lapisan ozon di sebabkan banyaknya rumah – rumah yang menggunakan kaca serta tumbuh - tumbuhan yang semakin hari, keberadaannya semakin habis. Oleh karenanya banyak orang berusaha untuk menjaga kelestarian idup. Tak banyak dari mereka mendapat penghargaan Adiwiyata.
Adiwiyata merupakan lingkungan yang berwawasan lingkungan baik fisik maupun kultur manusianya. Adiwiyata merupakan lingkungan yang bersih dan sehat. Adiwiyata memiliki tujuan yang benar – benar positf, yakni memberi kesadaran pada siapapun akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Salah satu tempat yang dapat di gunakan sarana sebagai pembelajaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup adalah sekolah.
Dengan demikian di lingkungan sekolahpun banyak para guru dan murid bergerak di bidang ini. Sehingga penanaman seribu pohon salah satunya adalah juga merupakan upaya pencegahannya. Di lingkungan SMA Negeri 2 Tuban ini pun tidak kalah untuk bertiundak. Banyak pohon – pohon tumbuh besar dan rindang di sekitarnya.
Upaya yang di lakukan oleh SMA Negeri 2 Tuban ternyata tidak sia – sia. Sehingga, sekarang sekolah ini masuk dalam sekolah Adiwiyata yaitu sekolah yang perduli dengan lingkungan. Dan atas dasar ini, kami membuat karya ilmiah ini. Semoga dengan ini kita dapat memperoleh sedikit pengetahuan tentang lingkungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Karya ilmiah ini kami susun berdasarkan pertayaan sebagai berikut :

1.2.1. Apa yang menyebabkan SMA Negeri 2 Tuban masuk dalam nominasi sekolah Adiwiyata?
1.2.2. Apa saja usaha – usaha yang dilakukan demi kelancaran program Adiwiyata?
1.2.3. Bagaimana dampak program Adiwiyata terhadap SMA Negeri 2 Tuban?
1.2.4. Kategori apakah yang dijadikan sekolah – sekolah tergolong sekolah Adiwiyata?
1.2.5. Ada berapa tingkatan yang di jadikan dalam program Adiwiyata?

Dengan berdasarkan kepada itulah rumusan karya ilmiah kami tentang Adiwiyata di SMA Negeri 2 Tuban dibuat.

1.3 TUJUAN PENULISAN
Di tulisnya karya ilmiah SMA Negeri 2 Tuban sebagai sekolah Adiwiyata” ini, kami berdasarkan pada tujuan sebagai berikut :

1.3.1. Mengetahui penyebab SMA Negeri 2 Tuban sebagai sekolah Adiwiyata
1.3.2. Untuk mengetahui tentang program Adiwiyata
1.3.3. Mengetahui asal – usul SMA Negeri 2 Tuban sebagai sekolah Adiwiyata
1.3.4. Untiuk memberi pengetahuan dan motivasi pada pembaca.
1.3.5. Membantu kami untuk mendapatkan nilai




BAB II
METODE PENELITIAN

Kami melakukan metode penelitian dengan melakukan wawancara kepada Bapak Drs. M. Yasin selaku narasumber. Kami melakukan wawancara pkepada narasumber pada kamis, 29 April 2010 di SMA Negeri 2 Tuban.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Apa itu Adiwiyata?
Adiwiyata merupakan lingkungan sebagai tempat pelajar yang mencerminkan lingkungan hidup
3.2. Apa yang menyebabkan SMA Negeri 2 Tuban ini terpilih sebagai sekolah Adiwiyata?
Dilihat dari lingkungan fisiknya
3.3. Sejak kapan SMA Negeri 2 Tuban terpih sebagai sekolah Adiwiyata?
SMA Negeri 2 Tuab terpilih sebagai sekolah Adiwiyata sejak Tahub pelajaran 2008 - 2009
3.4. Siapa yang bertanggung jawab terhadap Adiwiyata di SMA Negeri 2 Tuban?
Seluruh warga sekolah (orang tua., murid, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah)
3.5. Bagaimana usaha SMA Negeri 2 Tuban agar tetap menjadi sekolah Adiwiyata?
Menanamkan kesadaran kepada warga sekolah tentang pentingnya sekolah yang berwawasan lingkungan.
3.6. Apa tujuan Adiwiyata itu?
Tujuan dari adiwiyata itu sendari memberi kesadaran warga sekolah akan pentingnya lingkungan hidup.
3.7. Lingkungan yang bagaimana yang di butuhkan dalam program Adiwiyata?
Lingkungan yang bersih, rindang dan sehat.
3.8. Apa perbedaa sekolah Adiwiyata dengan sekolah lain?
Terletak pada kulturnya, jika sekolah adiwiyata berwawasan lingkungan hidup, namun sekolah biasa tidak berwawasan lingkungan hidup.
3.9. Apakah pantas SMA Negeri 2 Tuban di sebut sebagai sekolah Adiwiyata?
Pantas, karena fisikya sudah mendukung, tinggal kultur manusianya yang sangat membutuhkan waktu yntuk merubahnya.
3.10. Apa keinginan SMA Negeri 2 Tuban ke depannya?
Kita menjadi sekolah adiwiyata yang mandiri sama dengan lingkungan dan kultur manusianya sedah berwawasan lingkungan.





BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adiwiyata merupakan penghargaan sebagai daerah berwawasan ingkungan. Dengan adanya isu pemanasan global kita perlu menjaga lingkungan hidup kita. Karena dengan lingkungan hidup yang bersih, rindang dan sehat, kita dan anak cucu kita dapat merasakan hidup yang sehat. Tapi ini akan terjadi jika kita memiliki prilaku yang berwawasan lingkungan pula. Karena dengan kita pesduli lingkungan, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, rindang dan sehat.

4.2 Saran
Untuk menjaga lingkungan, dapat kita lakukan dengan memilah sampah. Kita dapat memilah sampah organic dan non organic. Dari pemilahab itu, kita dapat memanfaatkan sampah tersebut sesuai jenisnya. Sampah iorganik dapat kita jadikan kompos, sedangkan sampah non organic dengan prinsip reius, recycle, dan redus kita hapat membuat barang tersebut lebih berguna. Satu kata dari kami “ HIDUP ITU ALAM, ALAM ADALAH SUMBER KEHIDUPAN”.
0

Makalah Gempa Bumi

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya.
Indonesia adalah pertemuan rangkaian sirkum mediterania dan rangkaian sirkum pasifik dengan proses peembentukan gunung yang masih berlangsung .Oleh sebab itu ,di Indonesia banyak terjadi gempa bumi . Korban jiwa yang di timbulkan dari gempa bumi ini mengalami peningkatan dari sekian gempa yang terjadi (gempa-gempa besar), hal ini disebabkan karena kurangnya wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap gempa dan cara penanggulanganya, oleh karena itu kami menyusun makalah ini unutk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap gempa, serta cara penanggulanganya dan mitigasi yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu gempa bumi ?
2. Apa saja faktor-faktor terjadinya gempa?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan manusia ?
4. Bagaimana mitigasi untuk gempa bumi?

C. Tujuan

1. menjelaskan penyebab – penyebab terjadinya gempa bumi
2. menganalisis akibat yang di timbulkan gempa bumi
3. mendeskripsikan cara - cara menanggulangi dan mitigasi terhadap gempa bumi.









BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getran yang dirasakan di permukaan bumi yang di sebabkan oleh gelombang seismic dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi.Pusat atau sumber gempa bumi yang letaknya di dalam bumi disebut hiposentrum. Daerah permukaan bumi ataupun di dasar laut yang merupakan tempat pusat getaran bumi merambat disebut episentrum.
Gempa bumi adalah getaran bumi atau getaran kulit bumi secara tiba-tiba,bersumber pada lapisan kulit bumi (litosfer) bagian dalam, dirambatkan oleh kulit bumi ke permukaan bumi. Gempa bumi di sebabkan adanya pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam kulit bumi secara tiba-tiba. Gempa bumi termasuk bagian dari tenaga endogen yang merusak, menyimpang dari sifat tenaga endogen pada umumnya, yaitu membangun tetapi merupakan gejala sampingan tenaga endogen yaitu tektonisme dan vulkanisme.


B. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Menurut sebab terjadinya gempa di klasifikan sebagai berikut:

1. Gempa Vulkanisme
Gempa vulkanisme terjadi karena meletusnya gunung berapi. Kalau gunung api akan meletus timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawah. Tekanan itu menyebabkan terjadinya getaran yang di sebut gempa bumi. Gempa bumi ini hanya terdapat di daerah sekitar gunung api yang meletus. Gempa bumi ini lebih bahaya dari gempa bumi runtuhan.

2. Gempa Runtuhan (guguran)
Gempa bumi runtuhan terjadi karena guguran atau runtuhan tanah atau runtuhnya bagian atas litosfer karena sebelah dalam berongga. Daerah yang terjadi gempa guguran adalah daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur atau lubang di dalam pegunungan kapur. Kadang-kadang terdapat gua yang terjadi karena pelarutan. Jika atap gua tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi. Bahaya yang di akibatkan gempa bumi runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan terjadi pada wilayah local.

3. Gempa Tektonik
Gempa bumi tektonik di sebabkan oleh gerak lempeng tektonik dan merupakan akibat dari gerak orogenetik. Daerah yang sering kali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik. Bahaya gempa ini besar sekali sebab lapisan bumi dapat mengalami lipatan patahan, retakan atau bergeser. Karena gempa ini selalu mengakibatkan pergeseran muka bumi, maka gempa ini di sebut juga gempa dislokasi. Dislokasi berasal dari kata Dis artinya terpisah, iocare artinya tempat. Jadi, timbulnya getaran itu karena retakan kulit bumi atau terpisahnya kulit bumi dari kedudukan semula..

4. Ledakan Nuklir
Gempa ini terjadi di sebabkan oleh peledakan nuklir. Pada umumnya peristiwa ini terjadi pada Negara-negara yang sedang perang atau yang melakukan percobaan hasil rakitnya. Kekuatan gempa ini tergantung dari kekuatan dari hantaman nuklir tersebut.


C. Proses Perambatan Gempa Bumi
Proses perambatan gempa bumi melalui tiga cara macam yaiyu:

1. Getaanran Longitudinal (Merapat-merenggang)
Yaitu getaran yang berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui dalam bumi. Kecepatan getaran ini besar sekali yakni 7-14 km/jam.. Getaran ini datang paling awal dan merupakan getaran pendahuluan yang pertama. Itulah sebabnya di sebut juga getaran primer. Getaran ini belum menimbulkan kerusakan.

2. Getaran Tranversal (naik turun)
Getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam bumi. Kecepatan getaran ini antara 4-7km/jam.Getaran ini datang setelah getaran longitudinal, dan merupakan getaran pendahuluan kedua. Itulah disebut getaran sekunder (s). Getaran ini belum menimbulkan kerusakan.

3. Getaran Gelombang Panjang
Getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan bumi. Kecepatan getaran ini antara 3,8 - 3,9 km/jam. Getaran ini dating paling ahir, tetapi merupakan getaran pokok. Getaran inilah yang menimbulkan kerusakan.

Pengaruh Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.


D. Akibat Yang Ditimbulkan Gempa

1. Dampak fisik

· Bangunan roboh
· Kebakaran
· Jatuhnya korban jiwa
· Tanah lonsor akibat goncangan
· permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
· Banjir akibat rusaknya tanggul
· Gempa dasar laut menyebabkan tsunami

2. Dampak social
· Kemiskinan
· Kelaparan
· Menimbulkan penyakit
· Bila pada skla yang besar(menimbulkan tsunami yang besar) dapat Melumpuhkan politik, system ekonomi dll


F. Dampak negatif gempa bumi
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, setiap bencana yang terjadi seperti tanah longsor, gunung meletus, banjir, putting beliung, dll pastilah memiliki dampak bagi yang dilanda. Begitu pula dengan gempa bumi. Dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana ini sangat besar. Di antaranya adalah:

• Mengakibatkan kerusakan infrastruktur,
• Jatuhnya korban jiwa,
• Terpuruk nya perekonomian setempat,
• Kerugian bagi perusahaan-perusahaan,
• Terganggu nya jaringan komunikasi, dan
• Menimbulkan trauma bagi para korban, terlebih yang kehilangan anggota keluarga &amp; harta benda.


G.Dampak positif gempa bumi
Dampak positif dan negatif gempa bumi. Mungkin agak lucu atau unik ketika kamu membaca dan mengenai dampak positif gempa bumi. Tidak heran jika kamu bertanya-tanya “bencana kok ada dampak positifnya?”. Namun hal ini benar adanya, dengan kejadian gempa bumi ada beberapa dampak positif yang diakibatkan nya, diantaranya adalah:

• Terciptanya alat dan teknologi deteksi gempa,
• Meningkatkan sifat kewaspadaan pada manusia terhadap bencana,
• Menjadi warna pada berbagai surat kabar dan media elektronik,
• Meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama, khususnya pada para korban bencana dengan memberikan bantuan, dan
• Ikut serta mengurangi kepadatan penduduk.

10 Tips Jika Terjadi Gempa Bumi
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di manapun anda berada.
  • Di dalam rumah 
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
  • Di sekolah 
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
  • Di luar rumah 
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
  • Di dalam lift 
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
  • Di kereta api 
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
  • Di dalam mobil 
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
  • Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda- tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
  • Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
  • Dengarkan informasi 
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.







BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya vulkanik, tektonik, runtuhan dan nuklir. Akibat yang di timbulkan gempa bumi yakni menimbulkan kerusakan bangunan, sarana dan prasarana umum seperti jalan raya dan lain – lain. Upaya penanggulangan yang dapat kita lakukan yakni dengan membuat bangunan yang sesuai standar / membuat bangunan tahan gempa terutama di daerah rawan gempa.
Mitigasi saat terjadinya gempa bumi yang paling utama adalah hindari kepanikan, jika ada di dalam ruangan berlindung di bawah kolong meja, dan jika diluar ruangan jauhi tiang listrik dan pohon.

B. Saran
Sebaiknya pengetahuan mitigasi tentang bencana gempa bumi ditanamkan sejak kecil denga tujuan untuk menciptakan generasi yang tanggap bencana serta berguna bagi nusa dan bangsa







DAFTAR PUSTAKA
  • Ø Wisesa Hendra. 2011. Buku Pintar Bumi; Tips penanganan jika terjadi gempa bumi. Harmoni. Jogjakarta.
  • Ø Ischak. 1989. Geografi 2a; Gempa Bumi dan Klasifikasi Gempa. PT. Intan Pariwira. Yogyakarta.
  • Ø Suprobo Bambang. 2008. IPS Geografi; Penyebab Gempa Bumi dan Penanggulangannya. Penerbit Erlangga. Jakarta.
  • Ø http://nidaririn.blogspot.com/
  • Ø http://sheilahalizaplh.blogspot.com/p/mitigasi-bencana-saat-terjadi-gempa-bumi.htmlhttp://mitigasigempa.blogspot.com/2011/11/mitigasi-bencana_23.html 
0

Makalah Narkoba terhadap Sistem Syaraf Manusia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
C. Tujuan…………………………………………………………………..

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba…………………………………………………….
Ø A. OPIOID………………………………………………………..
Ø B. KOKAIN………………………………………………………
Ø C. GANJA…………………………………………………………
Ø D. PSIKOTROPIKA………………………………………………
B. Pengertian Sistem Saraf………………………………………………..
C. Pengaruh Narkoba terhadap Sistem Saraf Manusia……………………
D. Pencegahan dan Pengobatan………………………………..………….

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………
B. SARAN………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………










KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkah,rahmat,dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ PENGARUH NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA DAN OBAT-OBATAN PSIKOTROPIKA “ ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan Makalah ini sehingga dapat selesai pada waktunya.

Dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, kritik dan saran Penulis harapkan untuk membantu dalam perbaikan. Semoga Makalah ini berguna bagi pembaca.

Medan, 02 April 2015



Penulis










BAB I
PENDAHULUAN








A. Latar Belakang Masalah
Psikotropika adalah merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian

Di dalam negara yang berkembang terdapat modernisasi sebagai proses kemajuan hidup manusia dengan ditandai perubahan-perubahan yang terjadi disegala aspek kehidupan. Era modernisasii yang bergerak begitu cepat dan penuh tekanan menyebabkan banyaknya orang yang mencari cara untuk menghindar dari tekanan-tekanan tersebut,dimana Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, agama, dan budaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengaruh budaya luar yang datang ke Indonesia mengakibatkan munculnya budaya baru di Indonesia, dimana budaya yang mampu membuat para remaja menuju hal yang negative.Banyak dari mereka yang akhirnya terlibat dalam pergaulan tidak sehat.Ditambah lagi, era globalisasi seperti saat ini mempengaruhi dan bahkan membuat nilai-nilai moral dalam kehidupan menjadi kurang diperhatikan lagi. Pergaulan bebas yang tidak sehat dapat mengarah ke banyak hal yang tidak baik , salah satunya adalah narkoba. Selain itu, faktor lainnya yaitu tidak adanya atau kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai efek samping atau akibat yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat terlarang tersebut.Perubahan budaya yang terjadi mengakibatkan norma-norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia cenderung dilupakan.Dan nilai agama cenderung disisihkan.Para remaja yang terjebak kepergaulan yang rusak tersebut umumnya disebabkan oleh keluarga yang hancur dan kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.Tetapi sekarang ini banyak para remaja yang terjerumus berasal dari keluarga yang harmonis.Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat.Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.

Masalah pokok remaja berpangkal pada pencarian identitas diri.Mereka mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa.Identitas diri adalah kepastian posisi sosial dalam lingkup pergaulan di mana seseorang berada.

Sejauh mana remaja mampu meraih identitas dirinya, tergantung dari sejauh mana remaja mampu mengendalikan luapan emosi saat merasa tersinggung oleh seseorang di sekitarnya; menempatkan diri dengan wajar dalam relasinya dengan teman sebaya; memperoleh tokoh idola untuk pencapaian identitas diri yang mantap, baik dalam kelompok rekan sebaya (peer) atau dalam keluarga; menerima diri apa adanya; mengendalikan intensitas emosi yang kurang menguntungkan karena keterbatasan tersebut dengan mengompensasi melalui pencapaian prestasi sekolah/sosialnya.

Para remaja tersebut hanya ingin mengikuti sebuah metode yang lagi berkembang dan ingin disebut sebagai anak gaul. Sebab lainnya yaitu tipisnya iman para remaja dan kurangnya pengetahuan remaja tentang agama yan disebabkan kendala orang tua yang tak mengenalkan agama secara mendalam kepadapara remaja tersebut.Penggunaan obat terlarang tersebut mendorong maraknya penggunaan narkoba. Maraknya penggunaan narkoba saat ini tidak hanya trendy di kalangan parapemuda yang sudah tidak menduduki bangku sekolah lagi, saat ini penggunaannarkoba telah merajalela di kalangan para pelajar, orang dewasa dan bahkan pada usialanjut. Semua itu dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai bahaya narkoba dankurangnya sosialisasi dampak-dampak penggunaan narkoba bagi kesehatan. Olehkarena itu, penulis akan memfokuskan pembahasan mengenai dampak penggunaannarkoba terhadap sistem saraf manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Narkoba?
2. Apakah Pengertian Sistem Saraf?
3. Bagaimanakah Pengaruh Narkoba Terhadap Sistem Saraf?
4. Bagaimana Cara Mencegah dan Cara Pengobatannya?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian Narkoba.
2. Menjelaskan pengertian sistem saraf.
3. Menjelaskan pengaruh narkoba terhadap sistem saraf.
4. Menjelaskan bagaimana mencegah dan pengobatannya.








BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seseorangseperti perasaan, pikiran, suasana hati serta prilaku seseorang jika masuk kedalamtubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik, intravena danlain-lain sebagainya.Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompoksenyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurutpakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yangbiasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untukpenyakit tertentu.Namun, kini narkoba mengalami pergeseran arti dan umumnyamengacu pada pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya masih berusia muda. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Seseorang yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini.Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Adapun jenis-jenis narkoba:

Berdasarkan bahannya, narkoba digolongkan atas:

1. Narkoba Golongan 1, (Alam) terdiri dari :
a. Tanaman Papaver Somniferum L.Kokainkokaina Heroin
b. Morphine (Putaw)
c. Ganja

2. Narkoba Golongan 2 (Semisintetis) : Alfasetilmetadol, Benzetidin,Betametadol

3. Narkoba Golongan 3 (Sisntetis) :Asetildihidrokodenia.




OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA
  • Obat yang mempengaruhi sistem saraf sangat banyak. Berdasarkan cara kerja dan sifatnya obat yang mempengaruhi sistem saraf dapat dikelompokkkan menjadi
  • Obat yang mempengaruhi sistem saraf parasimpatik yang terdiri atas obat-obat kolinergik, antikolinergik dan antikolinesterase
  • Obat yang mempengaruhi sistem saraf simpatik yang terdiri atas obat adrenergik dan antiadrenergik
  • Obat anastetik dan analgesik
  • obat antiepilepsi
Obat-obat Sistem Saraf Otonom
Secara anatomi sususnan saraf otonom terdiri atas saraf praganglion, gangl;ion dan pasca ganglion yang mempersarafi sel efektor. Serat eferen persarafan otonom terbagi atas (Gambar-1) sistem persarafan simpatis dan parasimpatis.

Sistem saraf simpatis (Torakolumbal segmen susunan saraf otonom) disalurkan melalui serat torakolumbal 1 sampai lumbal 3. Serat saraf eferennya kemudian berjalan ke ganglion vertebral, pravertebral dan ganglia terminal. Sistem persarafan parasimpatis (segmen kraniosakral susunan saraf otonom) disalurkan melalui beberapa saraf kranial yaitu N III, N.VII, N.IX, N.X dan serat saraf yang berasal dari sakral 3 dan 4.

Impuls saraf dari serat saraf yang satu ke serat saraf lain, ganglion dan sel efektor dapat diteruskan dengan 2 cara yaitu

1. Secara listrik (electrical synapse).

Impuls saraf diteruskan dari neuron yang satu kelainnya melalui ion-ion yang melintas bebas melewati saluran-saluran pada gap junction guna meneruskan potensial aksi dari sel pra sinaps langsung menuju ke post sinaps. Penerusan impuls saraf secara listrik ini jarang terdapat di SSP mammalia tetapi ditemukan pada beberapa tempat di batang otak,retina dan korteks serebrum

2. Secara kimiawi (chemical synapse)

Impuls diteruskan dari satu saraf kelainnya melalui suatu subtansi kimiawi (neurotransmitter atau neuromodulator) yang dilepaskan dari sel pra-sinaps menuju ke pasca sinaps untuk menghasilkan suatu aksi potensial. Penerusan impuls saraf dari satu neuron ke neuron lainnya atau ke suatu daerah target dengan cara kimiawi merupakan cara yang paling umum digunakan. Penerusan impuls saraf dari dendrit sel saraf ke otot juga hanya dilakukan secara kimiawi.

Satu sinaps kimiawi terdiri atas (Gambar-2) unsur prasinaps (umumnya suatu bouton sinaps) dan unsur pasca sinaps (suatu dendrit) dengan suatu celah sinaps ekstrasel yang sempit di antara keduanya. Celah tersebut hanya selebar 20-30 nm dan dapat mengandung filamen-filamen halus yang menjembatani bagian luar membran pra-sinaps dan membran pasca sinaps.

Sedangkan, berdasarkan efek yang ditimbulkan, narkoba dibedakan menjadi:

A. OPIOID

Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaversomniverum, yang mengandung 20 alkaloid opium, termasuk morfin.NamaOpioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dannarkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium.Opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin, kodein, dan hydromorphone.

Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan adalah :

1. Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menggores buahyang hendak masak.Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah inidibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dansesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yangdinamakan candu mentah atau candu kasar.Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan.Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalamkemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burungelang, bola dunia, cap 999, cap anjing. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

2. Morfin


Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.Morfin merupaakan alkaloidautama dari opium.Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halusberwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan caradihisap dan disuntikkan.

3. Heroin ( putaw )


Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakanjenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir-akhir ini.Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadimengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.Walaupun pembuatan,penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersediabagi pasien dengan penyakit kanker terminal.

4. Codein

Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantunganopioid.Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid danketergantungan opioid.Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat,termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), danpropocyphene (Darvon).Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantunganopioid.Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid danketergantungan opioid.Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone(Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine.Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis,dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine(Buprenex).Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatupengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid.

B. KOKAIN

Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalah gunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan.Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan efek merugikannya telah dikenali.

Pada pemakaian kokain ringan sampai sedang, gejala putus Kokain menghilang dalam 18 jam. Pada pemakaian berat, gejala putus Kokain bisa berlangsung sampai satu minggu, dan mencapai puncaknya pada dua sampai empat hari. Gejala putus Kokain juga dapat disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri.

Orang yang mengalami putus Kokain seringkali berusaha mengobati sendiri gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti diazepam ( Valium ).

C. GANJA

Tanaman ganja biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints. Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang berbunga atau dari eksudat resinyang dikeringkan dan berwarna coklat-hitam yang berasal dari daun.

D. PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetris, bukan narkotika, yang bersifatatau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yangmenyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian. Sebagaimana Narkotika, Psikotropika terbagi dalam empat golongan yaitu:

a. Ecstasy
Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang, dan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong dan rileks.

b. Sabu-Sabu
Sabu-sabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Shabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Sabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut yang berlebihan), Menjadi sangat sensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual. Masing-masing pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda. Selain itu, pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinya habis. Hal itu merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah. Beberapa pemakai mengatakan Sabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak yang mengatakan berat badannya berkurang drastis selama memakai Sabu.

Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia,Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :

1) Depresant yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat.
2) Hallusinogen yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan. Disamping itu Psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air.

Pengertian Sistem Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-sel khusus dan dibedakan menjadi dua, sel neuron dan sel neoroglia. Sel neuron adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf. Sel ini bertugas melanjutkan informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan sebaliknya.

1. Bagian-bagian sel saraf
Sel neuron terdiri atas tiga bagian
a. Badan sel yang mengandung nukleus dannukleolus serta berwarna kelabu,
b. Dendrit merupakan lanjutan plasma yangberfungsi menyampaikan impuls saraf (informasi) menuju ke badan sel dan
c. akson,berfungsi meneruskan informasi dari badan sel ke sel lain.

Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:
a. Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit yangberhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungandengan sel saraf lainnya.
b. Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu sel saraf yang berfungsi untukmenyampaikan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor. Dendritmenerima impuls dari akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor.
c. Neuron konektor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuronyang satu dengan yang lainnya.
d. Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik danneuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak.

2. Cara kerja sistem saraf
Jaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel Schwann yang merupakan pembungkus kebanyakan akson dari sistem saraf perifir dan sel penyokong (neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat diantara neuron dari sistem saaf pusat. Oleh karena itu saraf dari sistem saraf perifiritu di bangun oleh neuron dan sel schwann, sedangkan traktus yang terdapat diotak dan susm-sum tulang belakang dibentuk oleh neuron dan neuroglia.Untuk mengetahui perubahan-perubahan listrik didalam saraf, perlu diketahui dulu sifat-sifat akson. Akson dari kebanyakan hewan mamalia umumnya relatif kecil, untuk itu didalam percobaan digunakan akson raksasa yang terdapat pada hewan invertebrat seperti cumi-cumi dan gurita. Berbagai bangunan yang dapat ditemukan dalam sistem saraf hewan yaitu otak, serabut saraf, plektus, dan ganglia. Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari sejumlah sel saraf baik sejenis maupun tidak sejenis. Contoh serabut yang sejenis adalah serabut eferen, serabut campuran contohnya adalah campuran antara sejumlah akson dari sel saraf motorik dan sensorik. Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sels araf, membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan terjadinya permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+.

Depolarisasi yang timbul hanya pada bagian yang dirangsang dinamakan depolarisasi lokal. Pada bagian tersebut terbentuk arus lokal. Apabila rangsangan yang diberi cukup kuat, arus lokal yang timbul pada membran yang terdepolarisasiakan merangsang membran disebelahnya yang masih dalam keadaan istirahat, sehingga sebagian membran tersebut akan ikut terdepolarisasi. Peristiwa ini menunjukkan penjalaran impuls. Depolarisasi adalah nilai potensial aksi yang terjadi

akibat adanya rangsangan. Bagian otak depan terakhir adalah telensefalon, telah mengalami perubahan sangat besar selama evolusi vertebrata. Pada ikan dan amphibi, telensefalon lebih dari sekedar suatu penciuman, tapi dapat juga menerima input dari bulbus olfaktori. Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa disadari.

Terdapat dua macam refleks:

a. Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.

b. Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilakan dengan belajar. Rangkaian jalur saraf yang terlibat dalam aktifitas refleks disebut lengkung refleks, yang terdiri atas lima komponen dasar:
i) reseptor
ii) saraf eferen
iii) pusatpengintegrasi
iv) saraf eferen
v) efektor.

Pengaruh Narkoba terhadap Sistem Saraf Manusia
Pengaruh Narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran presinapsis. Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat melepaskan isinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke membran post sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada membran post sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf berikutnya. Pengaruh lainnya yaitu merusak organ-organ tubuh terutama otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan. Banyak yang meninggal karena sesak nafas, dan tiba-tiba berhenti bernafas karena saraf yang mengendalikan pernafasan sudah rusak dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas, sehingga pernafasannya putus atau berhenti, paranoid, otak sulit digunakan untuk berpikir dan konsentrasi, nafsu makan menurun, memiliki rasa gembira yang berlebihan, denyut jantung cepat, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat, berkeringat atau merasa dingin, sering mual atau muntah. Gangguan detak jantung, perdarahan otak, Hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal.

Hampir semua obat adiktif, secara langsung atau tidak langsung, menyerangsistem imbalan otak dengan membanjiri sirkuit dengan dopamin. Akibatnya, dampak kimia di sirkuit pahala berkurang, mengurangikemampuan pelaku untuk menikmati hal-hal yang sebelumnya membawa kesenangan. Penurunan ini memaksa mereka kecanduan dopamin untuk meningkatkan konsumsi obat dalam rangka upaya untuk membawa hormon "merasa-baik" mereka ke tingkat normal, efek yang dikenal sebagai toleransi. Pengembangan toleransi dopamine akhirnya dapat mengakibatkan perubahan mendasar dalam neuron dan sirkuit otak, dengan potensi untuk sangat membahayakan kesehatan jangka panjang dari otak.

Sebagai orang yang berkembang menjadi ketergantungan obat, ia memasuki keadaan allostatic baru, yang didefinisikan sebagai perbedaan dari tingkat

normal perubahan yang bertahan dalam keadaan kronis. Kecanduan obat-obatan dapat menyebabkan kerusakan otak dan tubuh sebagai suatu organisme memasuki keadaan patologis.

Setelah seseorang telah beralih dari penggunaan obat untuk kecanduan, perilaku menjadi benar-benar diarahkan mencari obat, meskipun pecandu laporan euforia ini tidak intens seperti dulu. Meskipun tindakan yang berbeda selama penggunaan obat akut, jalur akhir dari kecanduan adalah sama. Aspek lain dari kecanduan narkoba merupakan respon menurun menjadi rangsangan biologis normal, seperti makanan, seks, dan interaksi sosial. Melalui pencitraan otak fungsional pasien kecanduan kokain, para ilmuwan telah mampu memvisualisasikan aktivitas metaboli meningkat pada cingulate anterior dan korteks orbitofrontal (daerah korteks prefrontal) di otak subjek tersebut. Hiperaktifitas daerah ini dari otak pada subyek kecanduan terlibat dalam motivasi lebih intens untuk menemukan obat daripada mencari manfaat alami, serta kemampuan pecandu menurun untuk mengatasi dorongan ini. Brain imaging juga telah menunjukkan kecanduan kokain-subyek mengalami penurunan aktivitas, dibandingkan non-pecandu, di korteks prefrontal.

Pencegahan dan Pengobatan
Masalah pencegahan narkoba adalah masalah yang kompleks yang pada umumnya disebabkan oleh tiga faktor yaitu: faktor individu, faktor lingkungan dan faktor ketersediaan, menunjukkan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkobayang efektif memerlukan pendekatan yang terpadu dan komprehensif. Oleh karena itu peranan semua sektor terkait, termasuk para orang tua, para guru, tokoh-tokoh masyarakat dan agama, kelompok remaja dalam pencegahan narkoba sangat penting.

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tigatingkat intervensi, yaitu:

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, teman sebaya, dan instansi pemerintah. Dalam hal ini sebelum penyalahgunaan narkoba terjadi hendaknya keluarga, teman sebaya dan suatu instansi pemerintah melakukan sosialisasi tentang dampak dari penggunaan narkoba, sehingga yang diberikan sosialisasi menjadi tahu dampaknya dan akan menghindari narkoba.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal antara 1-3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif.

Dalam hal pencegahan penyalahgunaan narkoba, dapat mencegahnya melalui berbagai pihak, yaitu:

1. Dari diri sendiri
-Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
-Memilih lingkungan pergaulan yang sehat
-Komunikasi yang baik
-Hindari pintu masuk narkoba yaitu rokok

2. Peran Keluarga
- Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dankomunikasi terbuka.
- Mengasuh, mendidik anak yang baik.
- Menjadi contoh yang baik bagi anaknya
- Menjadi pengawas yang baik untuk anaknya
- Keluarga atau orangtua memberitahu sedini mungkin kepada anaknya tentang bahayanya menggunakan narkoba..

3. Peran Tokoh Masyarakat
- Mengikutsertakan dalam pengawasan narkoba dan pelaksanaan Undang-Undang.
- Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.
- Merujuk korban narkoba ke tempat pengobatan.
- Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir program-program pencegahan

Penyalahgunaan narkoba
Apabila yang mengkonsumsi narkoba adalah pelajar Adapun upaya-upaya lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka terjerumus kedalam perbuatan seperti itu. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, diharapkan para pendidik dapat menjaga dan mengawasi anak didik atau siswa dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan bangsa untuk meneruskan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik dan dapat terwujud.

Pengobatan Narkoba:
1. Pengobatan adiksi (detoks)
2. Pengobatan infeksi
3. Rehabilitasi
4. Pelatihan mandiri

Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makanmakanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya darinarkoba.Bila tidak berhasil perlu pertolongan dokter. Pengguna harus diyakinkan bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akanhilang.

Empat Cara Alternatif Menurunkan Risiko terhadap Bahaya Narkoba

1. Menggunakan jarum suntik sekali pakai
2. Mensuci hamakan (sterilisasi) jarum suntik
3. Mengganti kebiasaan menyuntik dengan menghirup atau oral dengan tablet
4. Menghentikan sama sekali penggunaan narkoba

Cara penyembuhan terhadap pecandu narkoba:

1. Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) daritubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai ataudengan penurunan dosis obat pengganti.Detoksifikasi bisa dilakukan dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit.Biasanya proses detoksifikasi dilakukan terus menerus selama satu sampai tigaminggu, hingga hasil tes urin menjadi negatif dari zat adiktif.

2. Rehabilitasi
Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secarafisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangenterhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu. Sehingga sangat rentan dan sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.Untuk itu setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi lingkungan danpergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu, misalnya dengan memasukkanmantan pecandu ke pusat rehabilitasi.










BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seseorang seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta prilaku seseorang jika masuk kedalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik, intravena dan lain-lain sebagainya.
2. Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-sel khusus dan dibedakan menjadi dua sel, yaitu sel neuron dan sel neoroglia.
3. Penggunaan narkoba memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan neurotransmitter yang terdapat di otak yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lainnya
4. Peranan semua sektor terkait, termasuk para orang tua, para guru, tokoh-tokoh masyarakat dan agama, kelompok remaja dalam pencegahan narkoba adalah sangat penting.
5. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.

B. SARAN
1. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.
2. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
3. orang tua harus memberikan perhatian yang lebih pada anak jangan dan jalin komunikasi yang baik dengan anak agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
4. Perlu peningkatan kerja sama antara masyarakat dengan aparat untuk memberantas peredaran narkoba.
5. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba.
6. Sekiranya pemerintah dapat membatasi peredaran minuman beralkohol di pasaran











DAFTAR PUSTAKA

  • Øinirwan-anwarcom.blogspot.com/.../obat-obat-saraf-otonom.html
  • Ø moveamura.wordpress.com/farmakologi/
  • Ø jefrihutagalung.wordpress.com/.../obat-obat-psikotropika-dan-zat-zat-berbahaya-lainnya/ 
  • Ø klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/.../zat-zat-yang-berbahaya/ -
  • Ø Tanjung, Ain.2004.Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba
  • Ø Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba. diakses tanggal 12 Nopember 2014, pukul 18:39 )
  • Ø BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat NArkoba” (online) (http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. tanggal 12 Nopember 2014, pukul 18:59)
0

Makalah Konversi Energi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………….

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Energi Surya Sebagai Alternatif Masa Depan……………………..
2.2 Pemanfaatan Energi Surya………………………………………….

BAB III
PENUTUP
Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..










KATA PENGANTAR

Penulis menyampaikan syukur kepada Allah SWT, atas petunjuk dan kekuatan yang diberikan sehingga makalah yang membahas “KONVERSI ENERGI”yang sederhana ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan hasil penelitian ini penulis susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing, disamping itu dapat membiasakan diri dalam meneliti dan menulis makalah serta dapat melatih untuk meningkatkan motivasi belajar dan juga dapat mendorong kita untuk lebih maju dalam berprestasi.
Apa yang diuraikan ini sebagai ungkapan pengalaman penulis melalui membaca, melihat, dan mendengar berita, baik di media elektro maupun media cetak. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi diri kami sebagai penulis, dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tentu saja tulisan ini tidak lepas dari kekurangan baik susunan katanya maupun sajiannya, untuk itu penulis tetap menerima saran dan keritik dari siapapun demi perbaikan.
Akhirnya atas segala perhatian penulis menyampaikan terima kasih.

Medan, 27 Maret 2015




Penyusun











BAB I
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang
Permintaan energi dunia terus meningkat sepanjang sejarah peradaban umat manusia. Proyeksi permintaan energi pada tahun 2050 hampir mencapai tiga kali lipat dari permintaan di tahun 2012. Tampaknya masalah energi akan tetap menjadi topik yang harus dicarikan solusinya bersama. Usaha-usaha untuk mendapatkan energi alternatif telah lama dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya minyak bumi. Pemanfaatan minyak bumi diperkirakan akan habis dalam waktu yang tidak lama jika pola pemakaian seperti sekarang ini yang justru semakin meningkat dengan meningkatnya industri maupun transportasi. Selain itu dari berbagai penelitian telah didapat gambaran bahwa kualitas udara telah semakin mengkawatirkan akibat pembakaran minyak bumi.

Dalam menanggapi krisis energi yang terjadi, pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk mengembangkan berbagai energi alternatif. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia berada pada daerah khatulistiwa dan akan selalu disinari matahari selama 10 – 12 jam dalam sehari. Maka potensi untuk mengembangkan energi surya sangatlah besar. Total intensitas penyinaran rata-rata 4,5 kWh per meter persegi perhari, matahari bersinar berkisar 2000 jam per tahun, sehingga tergolong kaya sumber energi matahari. Data Ditjen Listrik dan Pengembangan Energi pada tahun 1997, kapasitas terpasang listrik tenaga surya di Indonesia mencapai 0,88 MW dari potensi yang tersedia 1,2 x 109 MW. Dengan potensi yang cukup besar tersebut diharapkan energi surya ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan energi bangsa ini dan juga mengurangi ketergantungan kita terhadap pemakaian energi fosil.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah :
Bagaimana potensi energi surya sebagai energi alternative di Indonesia?
Apa sajakah komponen penyusun panel surya?
Bagaimana perhitungan rancang bangun PLTS sederhana?

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
Mengetahui potensi energi surya sebagai energi yang terbarukan
Mengetahui komponen penyusun suatu panel surya
Mampu membuat perhitungan sederhana rancang bangun PLTS

1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
Menerapkan sistem PLTS sederhana dalam kehidupkan sehari-hari
Menjadi referensi dalam pengerjaan Tugas Akhir (TA)













BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Energi Surya Sebagai Alternatif Masa Depan
Jika kita melihat tingkat konsumsi energi di seluruh dunia saat ini, penggunaan energi diprediksikan akan meningkat sebesar 70 persen antara tahun 2000 sampai 2030. Sumber energi yang berasal dari fosil, yang saat ini menyumbang 87,7 persen dari total kebutuhan energi dunia diperkirakan akan mengalami penurunan disebabkan tidak lagi ditemukannya sumber cadangan baru.

Cadangan sumber energi yang berasal dari fosil diseluruh dunia diperkirakan hanya sampai 40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun ketahun (pertumbuhan konsumsi energi tahun 2004 saja sebesar 4,3 persen), serta tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan global dan polusi lingkungan membuat tuntutan untuk segera mewujudkan teknologi baru bagi sumber energi yang terbaharukan.

Di antara sumber energi terbaharukan yang saat ini banyak dikembangkan [seperti turbin angin, tenaga air (hydro power), energi gelombang air laut, tenaga surya, tenaga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi], tenaga surya atau solar sel merupakan salah satu sumber yang cukup menjanjikan.

Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari sebenarnya hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69 persen dari total energi pancaran matahari. Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 1024 joule pertahun, energi ini setara dengan 2 x 1017 Watt.

Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain, dengan menutup 0,1 persen saja permukaan bumi dengan divais solar sel yang memiliki efisiensi 10 persen sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini.

2.2 Pemanfaatan Energi Surya
Karena sel surya sanggup menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, mudah dipindah, dekat dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sangat sederhana serta sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik (intensitas cahaya tidak fluktuatif) dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 musim, utamanya lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan bisa mencapai umur yang panjang serta mempunyai keandalan yang tinggi.

Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada 2 (dua) macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu:

• Teknologi energi surya fotovoltaik, energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total ± 6 MW.

• Teknologi energi surya termal, energi surya termal pada umumnya digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air.(dunia listrik.blogspot.2008)

Teknologi Energi Surya Fotovoltaik
Salah satu cara penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk diterapkan secara masal pada saat ini adalah menggunakan suatu sistem teknologi yang diperkenalkan sebagai Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF) atau secara umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS Fotovoltaik). Sebutan SESF merupakan istilah yang telah dibakukan oleh pemerintah yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu sistem pembangkit energi yang memanfaatkan energi matahari dan menggunakan teknologi fotovoltaik. Dibandingkan energi listrik konvensional pada umumnya, SESF terkesan rumit, mahal dan sulit dioperasikan. Namun dari pengalaman lebih dari 15 tahun operasional di beberapa kawasan di Indonesia, SESF merupakan suatu sistem yang mudah didalam pengoperasiannya, handal, serta memerlukan biaya pemeliharaan dan operasi yang rendah menjadikan SESF mampu bersaing dengan teknologi konvensional pada sebagian besar kondisi wilayah Indonesia yang terdiri atas pulau – pulau kecil yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN dan tergolong sebagai kawasan terpencil.

Selain itu SESF merupakan suatu teknologi yang bersih dan tidak mencemari lingkungan. Beberapa kondisi yang sesuai untuk penggunaan SESF antara lain pada pemukiman desa terpencil, lokasi transmigrasi, perkebunan, nelayan dan lain sebagainya, baik untuk penerangan rumah maupun untuk fasilitas umum. Akan tetapi sesuai dengan perkembangan jaman, pada saat ini di negara-negara maju penerapan SESF telah banyak digunakan untuk suplai energi listrik di gedung-gedung dan perumahan di kota-kota besar.

Pada umumnya modul fotovoltaik dipasarkan dengan kapasitas 50 Watt-peak (Wp) dan kelipatannya. Unit satuan Watt-peak adalah satuan daya (Watt) yang dapat dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dalam keadaan standar uji (Standard Test Condition – STC). Efisiensi pembangkitan energi listrik yang dihasilkan modul fotovoltaik pada skala komersial saat ini adalah sekitar 14 – 15 %.
     A. Sel Surya dan Komponen Utamanya
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah peralatan yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal. Sel surya dapat dianalogikan sebagai device dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.

     B. Struktur Sel Surya

Sesuai dengan perkembangan sains & teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di tulisan “Sel Surya : Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan dibahas struktur dan cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis).

1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO).

2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide).

Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.

3. Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif.

4.Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.

5.Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau kotoran.

     C. Cara Kerja Sel Surya
Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n.

Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.

     D. Konsep Kerja Sistem PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan. Badingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita. Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari. Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistemsel surya itu merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panelsurya sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik.

Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan proses pengisian aki itu. Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi di pasaran. Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit tersendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap yang siap pakai.

Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan dengan bila merakit sendiri. Biasanya panel surya itu letakkan dengan posisi statis menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Agar dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi, untuk mendapatkan energi listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah permukaan panel surya agar selalu menghadap matahari sedemikian rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya, dengan menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini tidak sederhana, karena terdiri dari bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya, paket sistem sel surya yang lengkap belum termasuk kontroler untuk menggerakkan panel surya secara otomatis supaya sinar matahari jatuh tegak lurus.

Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul yang merupakan unit rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Untuk membuat modul fotovoltaik secara pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal dapat dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi.

Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul sel surya yaitu sebesar 60% dari biaya total. Jadi, jika modul sel surya itu bisa diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa menghemat biaya pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul pembuatan sel surya di Indonesia tahap pertama adalah membuat bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-sel yang masih diimpor. Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena teknologi pembuatan sel surya dengan bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis sudah dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan pada PLTS, Indonesia ternyata telah melewati tahapan penelitian dan pengembangan dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan instalasi

Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat. Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.

Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi­konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim elektron ke perabot listrik. Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.

     E. Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:
Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
Berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).


Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya memiliki daya tahan 20 – 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 – 5 tahun.

Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa solar panel di paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar diatas menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi, Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter.

Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan mengenai kebutuhan daya:
  • Jumlah pemakaian 
  • Jumlah solar panel 
  • Jumlah baterai 
     F. Contoh Perhitungan Sederhana Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Perhitungan keperluan daya adalah sebagai berikut :
  • Langkah Pertama : Menentukan jumlah total beban di rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel.
  • Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan. Sehingga dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.
  • Langkah Kedua : Menentukan lama beban yang totalnya 200 watt tersebut akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel.
  • Boleh diasumsikan misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.
Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.

Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam).
Langkah Ketiga : Menghitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:

Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak – balik) (karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.

Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.

Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).

Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, akan didapatkan jumlah panel yang dibutuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.

Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel (baiknya kita lebihkan).

Kesimpulan : 
Telah berhasil didapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.

Mengenai harga, 1 buah panel surya dengan daya 100 wp adalah sebesar Rp.2.100.000, sehingga total uang yang harus dikeluarkan untuk pembelian panel surya adalah Rp.14.700.000,-












BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Energi surya merupakan energi alternatif yang memiliki potensi cukup besar di Indonesia. Energi terbarukan ini telah dikembangkan dengan dua metode yaitu energi surya fotovoltaik yang secara umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS Fotovoltaik). Pembangkit listrik tenaga surya ini sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari: Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt), berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang dan berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari (Ampere hour).













DAFTAR PUSTAKA
  • http://renewabledotenergydotconsultant.blogspot.com/, diakses tanggal 08-01-2014 
  • http://www.greenradio.fm/technology/energy/solar-cell/, diakses 28-12-2013 
  • http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/11/, diakses 29-12-2013 
  • http://www.esdm.go.id/news-archives/, diakses tanggal 08-01-2014 
  • http://www.litbang.esdm.go.id , diakses tanggal 08-01-2014 
  • http://tenagasuryaku.com/2011/12/03/solar-sell/ diakses tanggal 20-12-2013 
  • http://sentradaya.com/solar-cell/ diakses tanggal 20-12-2013 
  • http://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya/ diakses tanggal 20-12-2013
0

Makalah Accumulator / AKI


KATA PENGANTAR

Penulis menyampaikan syukur kepada Allah SWT, atas petunjuk dan kekuatan yang diberikan sehingga makalah yang membahas “ACCUMULATOR/ACCU (AKI)” yang sederhana ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan hasil penelitian ini penulis susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing, disamping itu dapat membiasakan diri dalam meneliti dan menulis makalah serta dapat melatih untuk meningkatkan motivasi belajar dan juga dapat mendorong kita untuk lebih maju dalam berprestasi.

Apa yang diuraikan ini sebagai ungkapan pengalaman penulis melalui membaca, melihat, dan mendengar berita, baik di media elektro maupun media cetak. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi diri kami sebagai penulis, dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tentu saja tulisan ini tidak lepas dari kekurangan baik susunan katanya maupun sajiannya, untuk itu penulis tetap menerima saran dan keritik dari siapapun demi perbaikan.

Akhirnya atas segala perhatian penulis menyampaikan terima kasih.

Medan, 25 Maret 2015



Penyusun











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................ i

BAB I
PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 1
C. Manfaat .............................................................................. 1

BAB II 
PEMBAHASAN...................................................................... 2
A. Sejarah Aki (accumulator)................................................... 2
B. Pengertian Aki ( accumulator)............................................ 3
C. Jenis-jenis Aki (accumulator).............................................. 4
D. Komponen Aki (accumulator)............................................. 5
E. Reaksi Redoks pada Aki …………………………………6
F. Manfaaat Aki……………………………………………..8
G. Tips Merawat Aki………………………………………..9

BAB III 
PENUTUP................................................................................ 11
A. Kesimpulan......................................................................... 11
B. Kritik Dan Saran................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................. iii









BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Listrik digunakan luas hampir di seluruh aspek kehidupan oleh karenanya memegang peran penting didunia teknik. Kelemahan energi listrik yang sangat prinsip terletak pada fakta bahwa proses pembentukan dan penggunaan (generate & consume) energi listrik biasanya berbanding lurus, pada saat yang bersamaan. Kita tidak bisa memproduksi lalu menyimpan energi listrik begitu saja dengan alat yang sederhana. Sudah menjadi hukumnya bahwa energi listrik yang kita gunakan harus berasal langsung dari sumbernya. Dalam volume yang sedikit, energi listrik bisa disimpan dalam sebuah kapasitor dan hanya dapat digunakan terbatas untuk menyuplai daya pada peralatan yang membutuhkan energi listrik yang kecil pula.

Untuk disimpan dalam skala yang lebih besar, energi listrik pertama-tama harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk energi yang lain. Pengetahuan tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas "menyimpan" listrik agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda-beda sesuai kebutuhan, serta dapat dipindah-pindahkan. Dalam elektrokimia terdapat reaksi redoks yang dapat menimbulkan arus listrik. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan nama akumulator/accu (aki) yang sering digunakan pada kendaran seperti mobil dan motor. Maka dalam hal ini penulis akan mengulas lebih dalam mengenai reaksi redoks pada aki.

B. Rumusan Masalah

1. apakah itu aki/ accu (accumulator) ?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengulas lebih dalam mengenai Accumulator/Accu (Aki)

D. Manfaat Makalah
1. Menambah wawasan penulis dalam menyusun makalah
2. Mengetahui lebih dalam tentang aki (accumulator )










BAB II
PEMBAHASAN


A. Sejarah Aki (accumulator)
Aki ditemukan oleh ahli fisika dari Prancis bernama Gaston Plante pada tahun 1859. Saat ini terdapat 3 jenis aki yakni aki basah, aki hybrid & aki kering. Aki basah banyak digunakan oleh mobil & motor. Salah satu ciri dari aki jenis ini adalah adanya lubang2 tempat pengisian air aki. Keunggulan dari aki basah yakni harganya terjangkau. Sedangkan kelemahannya adalah tingkat penguapannya tinggi. Oleh karena itu kendaraan yang menggunakan jenis aki basah kudu rutin memeriksa ketinggian permukaan air aki. Gunakan air suling untuk menambah cairan pada aki. Kondisi permukaan air yang berada di bawah garis lower serta salah menuangkan cairan ketika menambah cairan aki (seperti aki zuur, air ledeng) membuat aki cepat rusak.   
Kemudian adalah aki hybrid. Aki jenis ini mirip dengan aki basah hanya saja material sel2nya lebih bagus dibandingkan dengan aki basah karena menggunakan lapisan anti penguapan. Boleh dikata aki hybrid lebih mudah perawatannya dibandingkan dengan aki basah konvensional.Dan terakhir adalah aki kering. Istilah kering muncul karena aki tipe ini tidak memiliki lubang pengisian air aki. Berhubung tidak ada lubangnya, maka banyak orang bilang aki ini kering, gak pake air aki. Hal ini kurang tepat karena aki tipe ini tetaplah basah hanya saja sudah tidak menggunakan media air aki lagi tapi menggunakan gel2 di dalamnya.  Nah aki jenis ini lebih tepat disebut aki maintenance free (MF). Salah satu keunggulan dari aki MF adalah tingkat penguapannya sangat rendah sehingga boleh dibilang relatif tidak memerlukan perawatan. Selain itu aki MF bisa diletakkan berdiri ato tidur. Dengan berbagai kelebihannya aki MF dibanderol paling mahal dibandingkan dengan aki basah & aki hybrid.

B. Pengertian Aki (accumulator)
Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbale sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.Ketika aki dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapat pada anode (redquksi) dan katode (oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara anode dan katode tidak ada beda potensial, artinya aki menjadi kosong.Supaya aki dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik kea rah yang berlawanan dengan arus listrik yang dikeluarkan aki itu. Ketika aki diisi akan terjadi pengumpulan muatan listrik.Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam disebut tenaga aki. Pada kenyataannya, pemakaian aki tidak dapat mengeluarkan seluruh energy yang tersimpan aki itu. Oleh karenanya, aki mempunyai rendemen atau efisiensi.
Akumulator (accuaki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.
Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accu yang banyak digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). Accu jenis ini komponennya merupakan gabungan dari beberapa lempengan timbal (Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat (H2SO4dan 65% air (H2O)Accu mobil pada umumnya menyediakan tegangan sebesar 12 volt. Tegangan ini didapat dengan cara menghubungkan enam sel galvanik. Accutidak lagi bisa menyimpan arus listrik, berarti Accu sudah mulai rusak (soak). Biasanya ditandai dengan bunyi klakson yang melemah, lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang, bahkan tidak lagi bisa menggerakkan starter. secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1 volt, jadi apabila di charge penuh, akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.
Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban yang masih mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan menggunakan Battery Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan mencelupkan ujung alat ini pada air Accu, kemudian menyedotnya.
Pada saat Accu disetrum (recharge), cairan elektrolit akan bereaksi dengan material pada lempengan, dan merubah permukaannya menjadi lead sulphate. Pada saat Accu digunakan (discharge), akan terjadi reaksi terbalik, yaitu lead sulphate akan kembali berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead.
Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi proses ini tidaklah sempurna, karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama, lapisan deposit Sulfat akan semakin tebal dan akan mengurangi performanya. Pada ketebalan tertentu, deposit ini akan membuat accu tidak lagi bisa recharge, dan accu harus diganti.

C. Jenis - Jenis Aki
Accu atau aki (accumulattor) merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor, mobil, motor ataupun generator listrik yang dilengkapi dengan dinamo stater. Selain menggerakkan motor starter dan sumber tenaga penerangan lampu kendaraan di malam hari, aki juga penyimpan listrik dan   penstabil tegangan serta arus listrik kendaraan.
Beragam jenis Aki dan Oli orisinil tersedia di Kauzai Oto, harga kompetitif dan layanan prima Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis - jenis aki sebagai berikut :
·         Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api.
Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama.

·         Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
·         Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional.
·         Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
·         Accu Sealed ( aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki  kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama. kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.

D. Komponen komponen aki
·         Kotak aki : Berfungsi sebagai rumah atau wadah dari komponen aki yang terdiri atas   cairan aki, pelat positif dan pelat negatif berikut separatornya.
·         Tutup aki: Berada di atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang pengisian air aki ke dalam wadahnya. Sehingga  aki tidak mudah tumpah. Di aki kering tertentu tidak ada komponen ini. Kalaupun ada tidak boleh dibuka.
·         Lubang ventilasi : Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada slangnya. Berfungsi untuk memisahkan gas hydrogen dari asam sulfat serta sebagai saluran penguapan air aki. Sedang tipe MF, gas hydrogen dikondisikan lagi menjadi cairan sehingga tidak dibutuhkan lubang ventilasi.
·          Pelat logam: Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif dibuat dari logam timbel preoksida (PbO2). Sedangkan pelat negatif hanya dibuat dari logam timbel (Pb).
·          Air aki: Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4).
·          Separator: Berada di antara pelat positif dan negatif, separator bertugas untuk memisahkan atau menyekat pelat positif dan negatif agar tidak saling bersinggungan yang dapat menimbulkan short alias hubungan arus pendek.
·          Sel: Adalah ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi cairan aki, pelat positif dan negatif berikut seperatornya.
·          Terminal aki: Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan ujung dari rangkaian pelat-pelat yang nantinya dihubungkan ke beban arus macam lampu dan lainnya. Bagian ini terdiri dari terminal.

E. Reaksi Redoks Pada Aki

ACCU(mulator) atau sering disebut aki , adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui.
Aki untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.
Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells).
Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik (ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat membangkitkan ggl yang lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya (kelak disebut elemen Volta).
Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan dan penggunaan elemen sekunder. Elemen sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah ‘disetrum’). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki . Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging). Jenis aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2S04). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif.
Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan dan dimuati kembali atau ‘disetrum’.
Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul air (H2O).
Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut :

Pb(s) + HSO4(aq) →PbSO4(s) + H+(aq) + 2e (anode)
PbO2(s) + 3H+(aq) + HSO4–(aq) + 2e–→PbSO4(s) + 2H2O(l) (katode)

Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian praktis.Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah :

2PbS04 + 2H20 —->PbO2 + Pb + 2H2S02

E. Manfaat Aki
· Alat untuk menghimpun tenaga listrik (dipakai pada mesin mobil dsb)
· Penghasil dan penyimpan daya listrik hasil reaksi kimia
· Peranti untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga kimia atau sebaliknya

F. TIPS MERAWAT AKI
Meski memiliki fungsi yang sangat vital, kadang perawatan aki kurang diperhatikan. Kurangnya perawatan terhadap komponen ini, tentu saja dapat menimbulkan masalah terhadap kinerja aki , salah satunya akan berakibat lebih pendeknya usia pakai aki dari yang seharusnya. Berikut adalah tips perawatan aki agar dapat bekerja secara optimal dan tentu saja tidak mudah rusak.

1. Matikan Komponen Kelistrikan Ketika Mesin Mati
Selesai berkendara, matikan dulu komponen kelistrikan sebelum mematikan mesin, agar muatan listrik pada aki tidak berkurang, dan saat dihidupkan kembali, beban aki mampu memenuhi kebutuhan sistem starter.

2. Panaskan Mesin Kendaraan
Kendaraan yang jarang digunakan dapat memperpendek umur aki . untuk kendaraan yang jarang digunakan sebaiknya secara rutin memanaskan mesin secukupnya atau dapat pula melepas terminal negatif aki .

3. Periksa level air aki
permukaan air aki harus dipertahankan antara batas atas dan batas bawah, oleh karena itu perlu diperiksa secara rutin minimal satu bulan sekali. Jika air yang terdapat dalam aki berada di bawah batas bawah (lower level yang tertera dalam kemasan aki ), sementara aki tersebut terus digunakan maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan aki . Pengisian yang melewati batas atas (berlebihan), airnya bisa meluap dan merusak bagian kendaraan. Untuk menambah air aki yang berkurang, gunakan air aki biasa, jangan menggunakan accu zuur, karena accu zuur hanya digunakan untuk aki baru yang belum dipakai.
Catatan: air aki biasa = air murni/air suling; accu zuur = campuran air murni dan sulfat(H2SO4).

4. Periksa Terminal Aki
Kondisi kendor dan karat pada terminal aki dapat mengakibatkan aliran arus listrik tidak sempurna, hingga dapat menimbulkan ledakan pada aki akibat percikan api pada bagian sambungan. Jika sambungan dengan terminal kendor tinggal dikuatkan saja, namun jika dipermukaan terminal aki kotor atau berkarat maka harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat.

5. Periksa Pengikat Aki
Pastikan aki diikat dengan kuat atau posisinya tidak bergeser bila mobil berjalan. Aki yang sering terguncang umurnya menjadi lebih pendek. Namun jangan terlalu kencang, karena akan mengakibatakan kerusakan fisik (pecah/retak) pada badan aki itu sendiri..

6. Periksa Apakah Terdapat Kebocoran Aki
Berhati-hati pada area yang ditemukan kebocoran dari bagian badan aki , segera keringkan dan bersihkan area tersebut dan kuatkan penutup sumbat pada aki . Apabila terjadi kebocoran dari aki badan, segera ganti aki dengan yang baru.

7. Periksa Berat Jenis Aki
Jika aki telah diisi ulang, cek berat aki dengan menggunakan hydrometer (biasanya terdapat di bengkel-bengkel). Jika berat jenisnya di bawah ukuran dari aki tersebut, gantilah aki tersebut dengan aki yang baru.

8. Pemasangan dan Pelepasan Aki
Untuk pemasangan aki , pastikan tidak ada benda-benda asing dalam kondisi mati. Pada saat melepaskan kabel, maka lepaskan terlebih dahulu kabel negatif baru kemudian kabel positif.Untuk memastikan kondisi aki anda, selalu lakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota. bengkel Toyota akan merawat dan melakukan pengecekan aki dengan seksama dengan peralatan aki tester yang canggih. Jika Aki anda sudah aus , gantilah dengan TGB (Toyota Genuine Battery), aki yang diproduksi khusus kendaran Toyota.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.  Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik.
2.  Terdapat reaksi redoks yang terjadi pada aki
3.  Aki memiliki berbegai jenis dan bermanfaat dalam menyimpan energi listrik
4.  Terdapat berbagai cara yang digunakan dalam merawat aki.

B. Saran
Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator :
  • Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
  • Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
  • Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
  • Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru.
  • Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah berumur, penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran bahan karet di atas Accu. 




DAFTAR PUSTAKA

Ø Purba M, 2006. KIMIA 3. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Ø Situs Internet:
Ø http://www.inverterplus.com/2010/04/tips-merawat-aki-mobil.html
Ø http://www.indobatt.com/in/smart.php
Ø http://www.gs.astra.co.id/ina/library/5konstruksiaki.htm

    "SALAM HANGAT"