Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog "SCHIPAEY".Blog ini saya buat untuk keperluan anda yang bermain Point Blank dan yang lainnya. Saya berharap Anda sering datang kembali. Jika anda mengalami kesulitan ketika berada di blog saya ini, saya harap anda bisa memberikan sebuah SARAN di "KOMENTAR"... ||~~saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung~~||

Sekilas Tentang Saya

|| "Pengetahuan adalah kekuatan. Mendidik diri sendiri dan kemudian mendidik orang lain. Kesadaran adalah kunci untuk Berubah" ||

SlideShow


>>>> ATTENTION !!! <<<<

0

Kapan Itu Terjadinya Pemberontakan RMS?

Republik Maluku Selatan (RMS) memproklamasikan kemerdekaan dengan tujuan untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (pada waktu itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Peristiwa itu terjadi pada 25 April 1950. Namun, oleh Pemerintah Pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan, dan RMS pun kemudian ditumpas pada November 1950, setelah upaya damai menemui kegagalan.

Pada 25 April 1950 itu, Republik Maluku Selatan hampir diproklamasikan oleh orang-orang bekas prajurit KNIL dan pro-Belanda, di antaranya adalah Dr. Chr. R.S. Soumokil, bekas jaksa agung Negara Indonesia Timur (yang rencananya akan ditunjuk sebagai Presiden), Ir. J.A. Manusama, dan J.H. Manuhutu.

Setelah pemberontakan itu gagal karena ditumpas pemerintah pusat, RMS kemudian membangun sebuah pemerintahan pengungsian pada 1966 di Belanda. Di sana, pemerintah RMS menjalankan semua kebijakan pemerintahan, seperti sosial, politik, keamanan, dan urusan luar negeri. Pada waktu itu, komunikasi antara pemerintah RMS di Belanda dengan para menteri dan para birokrat di Ambon berjalan lancar.

Upaya tersebut kemudian ditumpas sekali lagi setelah Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk menangkap seluruh pimpinan beserta semua jajarannya. Sejak itu, pemerintahan RMS yang berada di Belanda dinyatakan sebagai pemerintahan dalam pengasingan, dan Prof. Johan Manusama adalah pemimpin pertama RMS dalam pengasingan di Belanda.

Pada 29 Juni 2007, beberapa elemen aktivis RMS berhasil menyusup masuk ke tengah upacara Hari Keluarga Nasional yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para pejabat, dan tamu asing. Mereka menari tarian Cakalele, seusai Gubernur Maluku menyampaikan sambutan. Pada waktu itu para hadirin mengira tarian itu bagian dari upacara, meskipun sebenarnya tidak ada dalam jadwal.

Semula, aparat yang berjaga di sana membiarkan aksi tersebut. Namun tiba-tiba para penari itu mengibarkan bendera RMS di tengah-tengah keramaian itu. Aparat pun segera menangkap para aktivis tersebut, dan peristiwa itu terus diselidiki.

0 komentar:

Post a Comment

Gunakanlah tata bahasa yang baik